Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Perihal Tisu (Acap) Muksa

               Hari ini untuk kesekian kalinya, saya merelakan lembar tisu yang saya bawa muksa sudah. Hanya satu lembar memang, tapi lembar yang kesekian kalinya. Dari segi harga mungkin memang tak terlampau berarti, tapi dari esensinya ternyata membaawa makna berarti.             Kehilangan sesuatu hal yang tampaknya tidak bermakna ternyata membawa dampak psikologis terhadap diri saya. Bersikap teledor atau hilang teliti misalnya. Memang tidak tampak efeknya secara langsung, tapi perlahan karakter itu akan melekat di diri kita dan ‘ternyata’ cukup sulit menghilangkannya.             Lembar tisu saya yang pertama yang mulanya saya gunakan sebagai alat bersih layar telepon genggam saya kali itu hilang dan saya benar-benar tidak tahu kemana perginya. Bahkan tanpa berupaya mencarinya, saya dengan mudah mengambil lembar tisu baru sebagai pengganti tisu pertama. Hal tersebut berlanjut hingga saya nyaris menghabiskan seperempat wadah tisu seisi 500 lembar. Dari sisi ekonomis, memang

Yuk, Kenalan dengan Kampus 3 Universitas Negeri Malang

Gambar
Blitar, Jatim : Universitas Negeri Malang adalah sebuah universitas Negeri di kota Malang Jawa timur. Selain memiliki kampus induk yang megah di Jalan Semarang No. 5 atau yang lebih akrab kampus ngarepe matos karena memang berdiri di depan sebuah mall besar di jantung kota Malang, Universitas Negeri Malang juga memiliki kampus peranakan atau kampus cabang yang ada di Jalan Ki Ageng Gribig No 45 Sawojajar Malang (PP 2) dan kampus di Jalan Ir. Sukarno No. 1 Kota Blitar (PP3). PP2 dan PP3 merupakan kampus yang dikhususkan untuk jurusan KSDP yang meliputi prodi PGSD dan PGPAUD. PP2 juga sebagai kampus utama dalam pelaksanaan segala kegiatan dan administrasi jurusan KSDP FIP UM. Selebihnya, mari berkenalan lebih lanjut dengan PP3 Universitas Negeri Malang 😊 PP3 UM seperti yang dijelaskan sekilas di atas, merupakan kampus cabang Universitas Negeri Malang  di Kota Blitar Jawa Timur yang menaungi prodi PGSD. PP3 UM dipimpin oleh Ka-PP3 (Koordinator Program Pelaksana 3) Bapak Alif Mudiono,

Efektifkah Full Day School itu? Sedikit Pemikiran Erina...

Gambar
Full day school? Hampir setiap hari saya mendengar gembar-gembor pengadaan agenda satu ini di dunia pendidikan. Kebetulan saya berkecimpung langsung di dunia ini, mengingat saya adalah mahasiswa PGSD di salah satu universitas negeri di kota Malang, Jawa Timur. Selain itu saya juga menjadi guru bimbel untuk siswa Sekolah Dasar. Sehingga saya cukup akrab dengan dunia sekolah dan hal-hal yang menjadi pondasinya. Efektifkah? Mungkin perlu saya paparkan pro dan kontra yang menghuni pemikiran saya beserta fakta yang acap saya jumpai di sekitar saya. Full day school mengharuskan siswa mengikuti pembelajaran di sekolah sejak pukul 7 pagi hingga pukul 4 sore. Nyaris 10 jam setiap hari harus dihabiskan siswa untuk berada di sekolah. Sumber gambar: google.com (find me on instagram account @erinabudi_) Apa kata pemikiran saya? Saya dengan tegas menolak. 9 jam kegiatan di sekolah itu menurut saya sangat ajaib. Ajaib? Semasa SMA, saya adalah siswa SMA RSBI (meskipun cuma 6 bulan, karena RSBI k

Layang Manis untuk Bang Pidi Baiq

Gambar
Surat untuk Bang Pidi Baiq yang baik. Sudah lama aku hendak menandangkan suratku (baca: ocehan) ini. Kau bisa anggap aku benar-benar menulis di secarik kertas lalu ku lipat dan ku masukkan dalam amplop warna oranye. Mengapa oranye? Entah. Itu yang tiba-tiba kutuliskan. Coba tanya tanganku, apa maknanya. Jika dia sudah menjawabmu, maka beri tahu aku. Surat spesial untuk Bang Pidi dari penulis kacangan @erinabudi_ semoga engkau sudi membaca Terima kasih sudah memperkenalkan aku pada sosok Dilan dan Milea yang (katanya) sempat kau temui sebagai sumber laju idemu menulis. Teropong cinta yang bagiku harus indah dan penuh corak tiba-tiba pecah saat mataku menyusuri kisah Dilan dan Milea. Cinta yang sederhana, nyleneh, dan sedikit urakan. Mohon jangan salahkan kata-kataku. Menurutku itu seperti balon besar berisi cokelat permen yang kutusuk peniti penaut jilbabku. Dan boom... aku suka. Sekali lagi terima kasih telah menyuguhkan secawan kopi rasa "perasaan, perjuangan, dan kesede