Diary Erina

GALAU pilih jurusan? Hal ini biasa melanda siswa-siswi kelas X Sekolah Menengah Atas. Dari survey lapangan, kebanyakan mereka memilih jurusan IPA. Entah karena niat diri, paksaan Mama Papa, atau ikut-ikutan teman. POKOKNYA IPA. Eiitss... jangan salah! IPS juga luar biasa kok. Dan ubah pikiran anda bahwa IPS itu rendahan, hanya anak kurang berprestasi yang ada di IPS. ANDA SALAH BESAR! Tapi itu tergantung dari individu juga sih... Untuk ngurangi GALAU karena pilihan jurusan, simak yuk!! :D Profil Jurusan IPA ■ Mempelajari ilmu pasti, alam, maupun eksak ■ Identik dengan metode ilmiah yang mengutamakan logika ■ Jawaban atas pertanyaan soal adalah pasti dan tidak bisa diganggu gugat ■ Ex : Teknik, Kedokteran, Keperawatan, Ilmuwan (BIologi, Kimia, dll), Psikologi ■ Bisa lintas jurusan begitu memilih PTN, karena terbiasa terlatih logika dan penalarannya ■ Perlu waktu dan suasana yang khusus (konsentrasi tinggi) untuk memp...

KEMBALILAH BUDAYAKU, KAN KU TANGKAP DIKAU Terkikis rajutan budaya oleh masa Terhempas lautan erosi zaman Budaya surgawi bak intan dalam lumpur Tiada bersinar tiada rupawan                 Dissolved my culture                 Devastated my nation’s children I miss pure love All pulled the would itself Yen budaya manca dipun ajeni Ajinipun budaya bangsa pun ditilaraken Budaya ingkang menika kudu dijaga                 Tenggelam dalam poros putaran masa                 Hasil cipta, rasa, budi tertelan bak pasir hisap                 Semakin terperosok dalam lubang   ...

AKU TAHU, KAU YANG MAU By: Erina Budi P. Benang yang menjulang menggulung pelan Tertawan kelembutan awan Kami di sini, menuai tanya Akankah angin datang? Halau melodi kasih yang menggembang Tiada yang tertawa Sendu kini dominasi rupa Terbayang dan tak akan terbang Nurani yang mati tak akan pernah kembali Biarlah mati hingga akhir jaman nanti Hidup atau mati hanya Kau yang tahu Asa dan angan yang melambai pergi Lebih baik begini bermurung diri Tenggelam dalam tawa onsan dunia Aku yang tahu, Kau yang mau...

"JANJI Oh JANJI..." Dan kematian lampu pelataran hantarkanku Dalam sebuah nada tanpa makna melantar Elok dunia berjanji tak kan mati Sadisnya tiada cukupi Janji diikat dibawa mati Wujud wujud wujud tak terpenuhi Dan mulut tampak seperti belati Garangnya terbawa hingga nanti Angan terhenti tiada berkembang Nyata tak akan ada kemudian Walau bumi terbelah terpelanting Tindakan yang terpenting By: Erina Budi P.