Teruntuk Kau yang Sibuk Bergumul dengan Masa Lalu

Dalam waktu-waktu tertentu, adakalanya kita rindu dengan ‘masa lalu’ hingga kita berusaha mengotak-atiknya, mencoba bersua kembali, tapi adapula yang sedang menempa diri untuk melupanya. Tak ada salah tentang sikap kita terhadap ‘masa lalu’, karena setiap orang punya kisah yang berbeda mesti intinya hanya dua, manis yang pantas untuk dikenang serta getir sehingga perlu dilupa namun justru mendewasakan pikir dalam bersikap.

Lalu, bagaimana melalui pahitnya masa lalu yang kerap menghalau diri untuk melaju?
Faktanya, banyak cara dipilih meski kadang cara itu kurang baik. Namun, meski masa lalu kita tak manis, bukankah lebih baik kita coba jadikannya legit?
Mungkin terdengar terlalu teoritis. Tapi hidupmu bukankah lebih utama?
  • Berdamailah dengan masa lalu

 “Aku pernah percaya padanya dan ternyata dia tak pernah menghargainya”. “Aku tak mau bersua dengannya. Titik!” dan berjuta kalimat pilu lainnya.

Pernah mendengar pepatah, kau harus jatuh dulu sebelum mendaki lagi ke puncak? Mungkin itu yang Tuhan inginkan dari kita. Sebelum mendapatkan yang superior, kita perlu latihan kesabaran, kesetiaan, ikhlas, tulus, serta tangguh.

https://www.instagram.com/p/BOJwUuwjUGl/?taken-by=erinabudi_
find @erinabudi_ on instagram
  • Tarik nafasmu dalam-dalam dan katakan, “Tuhan, Aku ikhlas”

Kalimat ini mungkin terdengar klise. Tapi kau akan mendapat semangat berlipat seusai mengucapkannya. Yang perlu kau tanamkan dalam hatimu adalah merelakan. Tak mudah, butuh waktu, pasti. Tapi percayalah kau bisa.

  •  Aktif kembangkan passion-mu

Karena pernah terfokus pada suatu hal ataupun saat ingatan masa lalumu mencuat, mungkin akan timbul perasaan malas atau jenuh. Ayo, hapus rasa itu. Kau pasti punya kegemaran tertentu, misal berenang, membaca, belanja, menulis, atau sekedar nongkrong di kafe. Selain akan mengalihkan fikiranmu dari bayang-bayang masa lalu, bisa jadi kau akan mendapat kenalan baru, inspirasi, atau hiburan yang menyenangkan.

Sekali lagi, seperti saat kau punya keinginan menuju tingkai atas sebuah gedung. Kau harus berjalan perlahan melewati anak-anak tangga ataupun menunggu sekian waktu saat menggunakan lift. Tak ada proses yang instan. Namun, anggaplah ini proses pendewasaanmu dan pasti merupakan skenario indah dari Tuhan untukmu. Hadapi, lalui, dan perkuat jati diri! Have a happy times. */@erinabudi_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKILAS BATAS PENDIDIKAN DI S1 PGSD UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Yuk, Kenalan dengan Kampus 3 Universitas Negeri Malang

Mengenal si Uranus: Planet Uranus: Planet Misterius yang Terguling