Kuliah Sambil Kerja?

Hai, setelah lama vacuum aku akan kembali membahas pengalaman aku selama kurang lebih 2 tahun ini. Yap, menempuh studi S1 sembari bekerja.

Sejak semester 3 lalu, aku mencoba peruntunganku di dunia kerja. Walaupun hanya 'ngajar les' di sore hari seusai jam kuliah. Di kota perantauanku, Bumi Bung Karno, aku mendulang banyak hal selain menempuh studiku di PP3 Universitas Negeri Malang.


Kuliah dengan title mahasiswa Bidikmisi dan mendapatkan subsidi biaya hidup sebesar Rp 600.000 setiap bulannya mengharuskanku mengelola uang dengan baik untuk keperluan kos, tugas-tugas, dan lain sebagainya. Sehingga, aku memutuskan untuk mencari kerja. Ya, aku bekerja di salah satu bimbingan belajar di kota Blitar. Di sana, ribuan ilmu aku dulang dengan cuma-cuma tentang aplikasi ilmu yang aku terima selama kuliah, bagaimana mengajar yang baik serta membuat anak didik nyaman dengan guru.
Di sisi lain, aku pun mendapatkan pemasukan tambahan yang cukup untuk membuatku berkata, "aku bisa mengelola honorku dan aku tidak akan meminta uang saku dari ibuku lagi." Itu janjiku kala itu.

Aku mengajar selama 2 jam tiap harinya dengan honor Rp 10.000 setiap jam. Aku memutar cara entah bagaimana honor itu cukup untuk makanku sehari-hari dan ongkos pinjam sepeda motor ke teman, masa itu aku belum mengendarai motor sendiri. Kegiatan itu berlanjut hingga akhir semesterku di kampus.
Menginjak tahun ke tiga kuliahku, aku memutuskan mengembangkan keahlianku untuk berjualan. Yap! I choose online shopping. Usaha yang sudah menjamur kala itu. Mulanya, aku ragu. Mengingat tanpa basic marketing apakah aku dapat bertahan dengan usaha itu? Berawal dari keraguan itu, aku melangkah maju.

Januari, 2018. Pertama kali aku hanya menawarkan barang-barang keperluan sehari-hari di lingkup sekolah seperti kaos kaki. Lambat laun, aku dapat mengembangkan usaha itu dengan merambah ke banyak barang seperti baju muslim, tas, clutch, kosmetik, dan lain sebagainya (cek @erinashop.id).

Profitnya bagaimana?

Ah, ini pertanyaan yang paling sering aku dapatkan. Berdagang bagiku tidak melulu soal untung besar walaupun tujuan pasti itu bukan? Mengenai profit setiap barang berbeda-beda, mulai dari Rp 2000 - Rp 45.000 setiap barangnya. Tergantung jenis dan brand yang dijual.
Yang penting dapat untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan jangan lupa bersyukur :)
Ingat sebuah hadist yuk!
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.

Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”

Banyak sekali pengajaran yang dapat didulang dengan 'sambi' kerja dan kuliah bukan?

So, generasi milenial, sudah minat mengembangkan potensi diri kalian? Yuk, jadi keren! */ern





Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKILAS BATAS PENDIDIKAN DI S1 PGSD UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Yuk, Kenalan dengan Kampus 3 Universitas Negeri Malang

Mengenal si Uranus: Planet Uranus: Planet Misterius yang Terguling