Sebuah Kisah (2): Aku Siap

"Jika pengharapan tak pernah ada di dunia, kurasa aku sudah membunuh diriku karena rinduku teramat menggebu."
Patria, 2017. Tak ada yang berbeda, seperti biasa langit berwarna biru muda dan sayup angin masih lembut beradu dengan sorot kasar matahari yang masih menunggu. Bayanganku jauh menembus batas, kulihat lautan lepas masih tenang membawa kapal-kapal melaju ke tuju. Dan kukatakan, aku masih sama seperti diriku yang melambai pada "diriku yang lain" di gelap malam yang ranum.
"Dengarlah, aku tengah merindu."
Ah, kurasa menjadi wanita pun harus tahan banting. Tak mudah mengungkap susah, berkata lelah, apalagi mengucap menyerah. Tidak!
Hei kau, jika hatimu bertanya seberapa siapkah aku menebalkan tekadku untuk selalu terjaga, jawabku adalah, "aku siap sedia." */ern

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Kenalan dengan Kampus 3 Universitas Negeri Malang

SEKILAS BATAS PENDIDIKAN DI S1 PGSD UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Mengenal si Uranus: Planet Uranus: Planet Misterius yang Terguling