Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Teruntuk Kau yang Sibuk Bergumul dengan Masa Lalu

Gambar
Dalam waktu-waktu tertentu, adakalanya kita rindu dengan ‘masa lalu’ hingga kita berusaha mengotak-atiknya, mencoba bersua kembali, tapi adapula yang sedang menempa diri untuk melupanya. Tak ada salah tentang sikap kita terhadap ‘masa lalu’, karena setiap orang punya kisah yang berbeda mesti intinya hanya dua, manis yang pantas untuk dikenang serta getir sehingga perlu dilupa namun justru mendewasakan pikir dalam bersikap. Lalu, bagaimana melalui pahitnya masa lalu yang kerap menghalau diri untuk melaju? Faktanya, banyak cara dipilih meski kadang cara itu kurang baik. Namun, meski masa lalu kita tak manis, bukankah lebih baik kita coba jadikannya legit? Mungkin terdengar terlalu teoritis. Tapi hidupmu bukankah lebih utama? Berdamailah dengan masa lalu  “Aku pernah percaya padanya dan ternyata dia tak pernah menghargainya”. “Aku tak mau bersua dengannya. Titik!” dan berjuta kalimat pilu lainnya. Pernah mendengar pepatah, kau harus jatuh dulu sebelum mendaki lagi...

Mendulang Gizi dari Keripik Bonggol Pisang

Gambar
Pict: Infokecantikan.co Siapa sangka bonggol pisang yang tak pernah dilirik menjadi bahan baku pangan kini mulai digemari masyarakat. Pasalnya, bonggol pisang mengandung energi sebesar 43 kkal, protein 0,6 gr, karbohidrat 11,6 gr, lemak 0 gr, kalsium 15 mg, fosfor 60 mg, dan zat besi 1 mg. Selain itu di dalam bonggol pisang juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,01 mg, dan vitamin C 12 mg. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gr bonggol pisang, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Bagaimana pembuatannya? Yuk, cari pisau, cangkul golok. pohon pisang, batu kapur, air, ember, pasah, dan penyedap rasa. Jangan lupa pilih jenis pohon pisang, supaya tidak pahit rasanya pilih pohon pisang kepok dan kluthuk selain kedua pohon pisang tersebut rasanya akan pahit. Bonggol pisang dikuliti dan di irisi tipis-tipis menggunakan pasah. Kemudian, di rendam dengan air kapur selama kurang lebih 4 hari, tiriskan dan jemur hingga kering. Siap...

Diorama Malam - Erina Budi Purwantiningsih

Gambar
Puisi ini pernah lolos seleksi lomba cipta puisi nasional 2016 oleh Oase Pustaka. Hak cipta oleh penyair. DIORAMA MALAM aku ingin berucap padamu dengan suara penuh keluh dan langit-langit berwarna lusuh agar kau mampu rasa, tak hanya kata nantinya... kau pun akan kubawa jauh dari titik sunyi sejarah yang lapuk mencari bentuk akhir kisah yang terlanjur memburuk ah, aku sekarat lampu aku matikan. tinggal temaram akankah kataku turut padam? aku menepi, memejam apakah bara di kisahmu turut padam? derik kakimu melintas datang lagi dan pergi lagi menjadi dalam keributan yang sepi aku masih ingin berucap padamu, persis seperti guratan cerita yang kau tulis untukku: “Sebuah cinta yang kupetik dari belaimu dan kehangatan tubuhmu, malam itu. Dan kita tak lagi kita.” Kediri, 2016