Teruntuk Kau yang Sibuk Bergumul dengan Masa Lalu
Dalam waktu-waktu tertentu, adakalanya kita rindu dengan ‘masa lalu’ hingga kita berusaha mengotak-atiknya, mencoba bersua kembali, tapi adapula yang sedang menempa diri untuk melupanya. Tak ada salah tentang sikap kita terhadap ‘masa lalu’, karena setiap orang punya kisah yang berbeda mesti intinya hanya dua, manis yang pantas untuk dikenang serta getir sehingga perlu dilupa namun justru mendewasakan pikir dalam bersikap. Lalu, bagaimana melalui pahitnya masa lalu yang kerap menghalau diri untuk melaju? Faktanya, banyak cara dipilih meski kadang cara itu kurang baik. Namun, meski masa lalu kita tak manis, bukankah lebih baik kita coba jadikannya legit? Mungkin terdengar terlalu teoritis. Tapi hidupmu bukankah lebih utama? Berdamailah dengan masa lalu “Aku pernah percaya padanya dan ternyata dia tak pernah menghargainya”. “Aku tak mau bersua dengannya. Titik!” dan berjuta kalimat pilu lainnya. Pernah mendengar pepatah, kau harus jatuh dulu sebelum mendaki lagi...