Cerita Anak: "Balon Telina"

Suatu hari, Telina pergi ke sebuah pekan raya di kotanya. Di sana, ada penjual balon yang beraneka warna. Ada warna biru, putih, kuning, merah, ungu, dan masih banyak lagi. Telina ingin membeli lima buah balon dengan warna yang berbeda-beda. Tentu dengan warna kesukaannya.
“Kau mau membeli balon, Nak?” tanya penjual balon itu dengan ramah.
Telina mengangguk pelan, “Tentu. Aku ingin warna merah, kuning, kelabu. Ah, dan juga hijau muda, dan biru.” Katanya sambil menunjuk kelima balon pilihannya itu. Tukang balon itu mengambilkan balon-balon pilihan Telina dan menyerahkan kepadanya.

“Berapa harganya?” tanya telina sambil menerima balon-balon itu.
“Hanya 5 keping peni saja.”
Telina mengeluarkan 5 keping peni dari sakunya dan menyerahkannya pada penjual balon itu. “1, 2, 3, 4, 5... lima keping peni, Pak.” Telina pun melambaikan tangan berpamitan.
Penjual balon itu tersenyum. “Hati-hati, Nak. Jaga balonmu supaya tidak meletus.”
            “Tentu saja.”
            Gadis berkepang dua itu berjalan dengan riang gembira melewati sebuah taman yang penuh pepohonan. Saat melewati pohon kaktus yang besar, balon hijaunya tertusuk duri kaktus itu, dan... “Dooor...!” balon itu meletus.
Telina terkejut. Ia sangat sedih, karena balon dengan warna kesukaannya kini sudah meletus.
            “Balonku tak lengkap lagi. Sekarang tinggal empat saja.” Ujarnya sedih.
             “Ah, baiklah. Aku tidak akan membiarkan balon-balonku yang tersisa ini meletus. Aku akan menggenggamnya erat-erat.”

            Telina kembali berjalan pulang dengan senyuman. */erina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKILAS BATAS PENDIDIKAN DI S1 PGSD UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Yuk, Kenalan dengan Kampus 3 Universitas Negeri Malang

Mengenal si Uranus: Planet Uranus: Planet Misterius yang Terguling