Perihal Tisu (Acap) Muksa

             Hari ini untuk kesekian kalinya, saya merelakan lembar tisu yang saya bawa muksa sudah. Hanya satu lembar memang, tapi lembar yang kesekian kalinya. Dari segi harga mungkin memang tak terlampau berarti, tapi dari esensinya ternyata membaawa makna berarti.
            Kehilangan sesuatu hal yang tampaknya tidak bermakna ternyata membawa dampak psikologis terhadap diri saya. Bersikap teledor atau hilang teliti misalnya. Memang tidak tampak efeknya secara langsung, tapi perlahan karakter itu akan melekat di diri kita dan ‘ternyata’ cukup sulit menghilangkannya.
            Lembar tisu saya yang pertama yang mulanya saya gunakan sebagai alat bersih layar telepon genggam saya kali itu hilang dan saya benar-benar tidak tahu kemana perginya. Bahkan tanpa berupaya mencarinya, saya dengan mudah mengambil lembar tisu baru sebagai pengganti tisu pertama. Hal tersebut berlanjut hingga saya nyaris menghabiskan seperempat wadah tisu seisi 500 lembar. Dari sisi ekonomis, memang tampaknya tidak terlalu berpengaruh terhadap arus uang saya. Namun, memengaruhi kondisi psikologi secara tidak langsung.
            Beberapa hal terjadi dan saya “baru saja” menyadari bahwa saya sering melalaikan hal kecil dalam menggapai suatu hal yang besar. Bukankah hal yang besar terbangun dari hal-hal kecil yang dilakukan secara konstan dan berimbang?
            Seperti halnya, saat saya diminta mengisi suatu kegiatan dengan menjadi pembawa acara. H-7 saya fokuskan pada latihan pelafalan vokal dan dress yang saya gunakan nanti. Dan menjelang hari H, saya merasa sangat siap. Karena perasaan percaya diri yang tinggi tersebut dengan asal saya juga asal bersikap dengan minum es tanpa batas. Ditambah saya memiliki riwayat “amandel” yang membuat saya tidak bisa mengkonsumsi makanan dengan es secara berlebihan. Dan tahniah... saya jatuh sakit pada H-1 kegiatan yang membuat saya terpaksa membatalkan kegiatan MC saya.
            Pada akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa berawal dari hal-hal kecil yang saya abaikan, ternyata berdampak secara psikologi memengaruhi kehidupan saya dalam menggapai hal lain, sekalipun dampaknya tidak teraa secara langsung.
            Maka yang perlu saya lakukan sekarang adalah dengan memperhatikan hal-hal kecil serta lebih teliti dalam mengerjakan suatu hal agar hal besar yang saya inginkan dapat tercapai. */ern

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKILAS BATAS PENDIDIKAN DI S1 PGSD UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Yuk, Kenalan dengan Kampus 3 Universitas Negeri Malang

Mengenal si Uranus: Planet Uranus: Planet Misterius yang Terguling